GETTING MY DOA MELIHAT KA'BAH TO WORK

Getting My doa melihat ka'bah To Work

Getting My doa melihat ka'bah To Work

Blog Article

Allāhumma zid hādzal bayta tasyrīsupporter wa ta‘zhīmale wa takrīperson wa mahābatan, wa zid man syarrafahū wa karramahū min man hajjahū aw i’tamarahū tasyrīfan wa takrīman wa ta‘zhīperson wa birran.

Allāhumma zid hādzal bayta tasyrīenthusiast wa ta‘zhīman wa takrīperson wa mahābatan, wa zid male syarrafahū wa karramahū min gentleman hajjahū aw i’tamarahū tasyrīenthusiast wa takrīperson wa ta‘zhīmale wa birran.

Maka dapat diambil kesimpulan dari perkataan imam Syafi’i bahwa mengangkat tangan saat melihat Ka’bah bukanlah suatu hal yang makruh, juga bukan sunnah.

Ketika seorang muslim melihat Kakbah dari dekat maupun kejauhan, disunahkan baginya untuk mengangkat kedua tangan seraya berdoa. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa doa seorang muslim diperkenankan ketika ia melihat Kakbah.

Hal ini jauh dibandingkan dengan opini responden remaja perempuan di tingkat worldwide (49 persen) yang melihat perempuan lebih bisa diterima untuk menjadi pemimpin politik di negara meraka.

Allahumma zid hadzal bayta tasyriifan wa ta'dziiman wa takriiman wa mahaabatan wa zid person syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta'dziiman wa birran

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

Allah juga menurunkan rahmat-Nya pada setiap orang yang melakukan tawaf, shalat, atau hanya memandang Ka’bah. Di riwayat lain disebutkan Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap sehari semalam, Allah menurunkan seratus dua puluh rahmat pada Baitullah, dengan enam puluh rahmat untuk yang melakukan tawaf, empat puluh untuk yang melakukan shalat, dan dua puluh untuk yang memandang Ka’bah.”

Pada setiap kita masuk Masjidl haram semestinya kita panjatka doa kehadirat-Nya. Terlebih saat pertama kalik kita masuk maka berhenti sejenak sempatkan untuk berdoa.

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَطِلُ اِنَّ الْبَطِلَ كَانَ زَهُوْقًا

Riwayat ini yang disebutkan oleh as-Syafii dalam musnadnya dari Reported bin Salim, dari Ibnu Juraij tidak bisa dijadikan dalil karena Ibnu Juraij termasuk tabi’in Junior dan riwayatnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi doa melihat ka'bah wa sallam termasuk riwayat Mu’dhal (ada two generasi perawi yang hilang). Hadis mu’dhal tidak valid sebagai dalil dalam hukum syariah.

Padahal berapa banyak yang berdoa ketika melihat kabah. jika di hitung entah dari masa zaman nya nabi adam AS atau zaman Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wasallam hingga nanti akhir zaman.

Dan riwayat ini dhaif, karena Makhul adalah seorang tabi’in, sementara dia membawakan riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Report this page